Hai hai hello hello my reader...
Mau posting-posting lagi cerpen buatanku, hihihi, masih jelek maklum pemulaaaa, disimak dipahami dan dihayati yaaaaa bacanya, hehehe....
Dari Mata Turun ke Hati
Hari terakhir Ulangan Tengah Semester.
Seperti biasa yang dilakukan oleh siswa-siswi sebelum bel berbunyi. Ada yang
belajar bersama, ada yang sedang sibuk membuat contekkan, ada yang sibuk
menghafal materi, dan ada juga yang sibuk membicarakan hal-hal yang tidak
penting. Kegiatan di ruangan pun sangat ramai. Aku termasuk kedalam orang-orang
yang sedang belajar bersama.
Namaku Nayla Cantika, panggil saja Nay. Aku
belajar bersama dengan Sisi, Fero, dan Farhan. Sedang sibuk-sibuknya
memperdebatkan suatu materi, tiba-tiba mataku dan Farhan seolah-olah bertemu
dan kita saling menatap. Tatapannya sangat hangat dan membuatku nyaman.
Jantungku terasa berdebar dengan cepat dan darahku terasa mengalir begitu
deras. Dalam hati ku berkata “Oh god!!! Tatapan apa ini???”. Cukup lama kami
menatap, tiba-tiba dikagetkan dengan suara Fero, dia berkata “Heh, ngapain lo
tatap-tatapan! Hati-hati lohhh, nanti dari mata turun ke hati!”. Aku dan Farhan
pun jadi salah tingkah mendengar kata-kata Fero yang langsung menusuk ke dalam
hati.
Teeeeeettttttt... Teeeeeettttttt... Bel
berbunyi, menandakan seluruh siswa harus masuk ke dalam ruangan dan menyiapkan
diri untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan. Kami semua yang daritadi sibuk
dengan kegiatannya masing-masing langsung menempatkan diri pada tempat yang
sudah disediakan. Tempatku dan Farhan tidak terlalu jauh, hanya berbeda
beberapa kursi saja. Selama mengerjakan soal ujian, aku selalu memikirkan
tentang tatapan hangat tadi, sempat aku berkata dalam hati “Oh god! Apa ini
yang namanya jatuh cinta?”.
2
jam berlalu. Sekarang saatnya bagi sisawa-siswi untuk pulang kerumah
masing-masing.
Setelah UTS, aku dan teman-teman merencanakan
pergi ke suatu tempat untuk refreshing. Akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke
sebuah tempat rekreasi yang menarik di Jakarta.
Hari yang kita tunggu-tunggu tiba.
Kita semua berkumpul di Stasiun Kereta. Satu persatu dari kami berdatangan. Kami
berangkat sekitar pukul 10.00 dan sampai di tempat tujuan pukul 12.00.
Sepanjang perjalanan aku selalu berdekatan dan bergandengan tangan dengan
Farhan. Indahnya hari itu, seperti dunia hanya milik berdua. Aku selalu berharap
kepada Tuhan agar kelak Farhan menjadi jantung hatiku.
25 November 2013, hari ini aku
berulang tahun yang ke 15. Aku sempat sedih, karena Farhan belum mengucapkan
selamat ulang tahun kepadaku. Ternyata teman-teman sudah mempunyai rencana
untuk mengerjaiku. Dimulai dari guru produktif memarahiku hingga aku menangis
dan dikagetkan oleh teman-teman yang langsung serentak mengucapkan selamat
ulang tahun kepadaku. Aku sangat senang, terlebih lagi Farhan menempati barisan
depan untuk mengucapkan ulang tahun kepadaku. Alangkah senangnya hatiku saat
itu.
Sepulang sekolah aku menemani
temanku dahulu untuk menambal ban, karena hari itu aku tidak membawa motor dan
meminta diantarkan pulang oleh salah satu temanku. Sesampainya dirumah, aku
mengobrol sebentar bersama temanku yang mengantarku pulang. Beberapa lama
kemudian, tiba-tiba teman-temanku datang ke rumah, aku tidak tahu ini ada apa,
Farhan pun ikut serta kerumahku, padahal aku tidak mengundang mereka untuk
datang. Mereka membawa hadiah untukku, bantal Doraemon berwarna biru yang halus
dan lembut, sangat lucu karena aku sangat menyukai Doraemon. Singkat cerita,
aku dan Farhan hendak membeli bakso untuk hidangan teman-temanku karena sudah
datang ke rumah. Belum sampai tempat tujuan, salah satu temanku ada yang
melemparku dengan telur dari belakang. Aku dikerjai lagi oleh mereka. Aku
dilempari dengan telur dan terigu, hingga wilayah disekitar rumahku bau amis
karena telur dan terigu. Setelah mereka puas melempariku dengan telur dan
terigu, aku segera mandi untuk membersihkan tubuhku. Malamnya aku dan
teman-teman berkumpul dirumahku untuk sekedar makan-makan, walaupun hanya makan
nasi goreng. Kita makan dalam satu nampan untuk bersama-sama, karena menurut
kita makan seperti itu lebih asik dan solidaritasnya terjaga. Tiba-tiba Farhan
menyuapi makanan kepadaku. Dalam hati ku berkata “Oh god! Kamu sukses han
ngebuat aku melayang tinggi”. Acara makan-makan pun selesai, acara selanjutnya
adalah santai sambil bernyanyi-nyanyi.
Di tengah-tengah asyiknya kita
bersantai dan bernyanyi tiba-tiba handphone aku dan Farhan diambil oleh
teman-temanku, aku tidak tahu apa maksudnya ini. Apa mereka merencanakan
sesuatu lagi. Oh ya, ternyata benar. Farhan menyatakan perasaannya kepadaku.
Aku hanya bisa diam dan senyum-senyum sendiri. Aku gugup untuk menjawabnya. Aku
juga mempunyai perasaan yang sama dengan Farhan. Tapi aku tak bisa berkata
apa-apa saat itu. Farhan mengeluarkan jam tangan sebagai hadiah ulang tahunku.
Jam tangan berwarna coklat yang sangat manis bila dipadukan dengan tanganku.
Farhan berkata “Kalau kamu mau terima aku, pakai jam ini! Kalau tidak, tak usah
dipakai juga tidak apa-apa”. Aku bingung, aku senang, aku gugup. Dunia terasa
berhenti berputar, jantungku berdetak amat kencang, di dalam hatiku hanya
tertulis nama Farhan Farhan dan Farhan. Tak henti-hentinya aku tersenyum
sendiri. Sehingga pada akhirnya aku menjawab “Iya aku mau!” dan langsung
dipakaikan jam tangan itu ditanganku. Aku tersenyum kepada Farhan dan Farhan
pun membalas senyumku dengan senyum manisnya. Malam ini aku sangat bahagia
sekali. Terimakasih Tuhan telah memberikan hadiah terindah di hari ulang
tahunku.
Semenjak aku menjalin hubungan
dengan Farhan. Hari-hariku terasa lebih berwarna. Kamu bagaikan bulan yang
selalu menyinari dengan sinarnya sendiri untuk menemani hari-hariku,
perhatianmu yang selalu membuatku terbang tinggi, dan senyum manismu yang
selalu membuat hatiku teduh. Aku mencintaimu.
* SELESAI *
Jejakkan komenmu yaaa........
ConversionConversion EmoticonEmoticon