Iman Kepada Hari Akhir (Qiyamat)

Assalamualaikum wr. wb.

Halo temen-temen, udah lama vakum dari dunia per-blog-an, hehehe
Kali mau post tugas-tugas kuliah nih, kebetulan juga kuliahnya jurusan Pendidikan Agama Islam, yuk langsung aja disimak..



A. LATAR BELAKANG

Iman kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-Qur’an sudah dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya, mengimani hari akhir adalah salah satu cara agar kita biasa selalu meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan duniawi, yang hanya mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia akhirat.

Kehidupan seluruh manusia di jagat raya ini kelak akan berakhir. Semua alam raya, bintang-bintang di langit akan meredup, deburan ombak berhenti, gunung-gunung hancur, dan alam luluh lantak. Pada saat itulah, manusia akan dibangkitkan dan harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di dunia.


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis mencoba menguraikan beberapa masalah pokok yang berkaitan dengan materi dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian hari akhir dan beriman kepada hari akhir?
2. Apa nama-nama hari akhir?
3. Bagaimana proses dan peristiwa hari akhir?
4. Apa hikmah beriman kepada hari akhir?


C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah
2. Untuk menambah wawasan keagamaan khususnya tentang beriman kepada hari akhir


D. PENGERTIAN HARI AKHIR

Beriman kepada hari akhir adalah rukun ke lima dari rukun-rukun iman. Artinya ialah menyakini dengan pasti kebenaran setiap hal yang diberitakan oleh Allah SWT dalam kitab suci-Nya dan setiap hal yang diberitakan oleh Rasul-Nya SAW mulai dari apa yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur, dan apa yang terjadi sesudah itu seperti kebangkitan dari kubur, tempat berkumpul di akhirat (mahsyar), catatan amal (shuhuf), perhitungan (hisab), timbangan (mizan), telaga (haudh), titian (shirath), pertolongan (syafa’ah), surga dan neraka serta apa-apa yang dijanjikan Allah SWT bagi para penghuninya.

Hari akhir itu benar adanya sebagaimana tercantum dalam Al Quran :

إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di dalamnya. akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.”  (QS.Ghafir: 59)

Dan sabda rasulullah SAW :
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata benar atau diam.” (HR Bukhari dan Muslim)


E. NAMA-NAMA HARI AKHIR

Disamping istilah Hari Akhir (Al-Yaum Al-Akhir), Al-Qur’an juga menggunakan istilah atau nama-nama lain, yang masing-masing nama menunjukkan peristiwa, keadaan atau suasana yang akan dialami oleh umat manusia dalam proses menuju kehidupan yang abadi tersebut. Nama-nama itu adalah :
1. Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat) (Az-Zumar 39:60)
2. Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan) (Ar-Rum 30:56)
3. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) (Al-Mukmin 40:27)
4. Yaumul Din ( Hari Pembalasan) (Al-Fatihah 1:3)
5. Yaumul Fath (Hari Kemenangan) (As-Sajadah 32:29)
6. Yaumul Talaq (Hari Pertemuan ) (Al-Mukmin 40 : 15-16)
7. Yaumul Jam’I (Hari Berhimpun) (At-Taghabun 64 : 9)
8. Yaumul Taghabun (Hari ditampakkan kesalahan-kesalahan) (At-Taghabun 64 : 9)
9. Yaumul Khulud (Hari Kekekalan) (Qaf 50 : 34)
10. Yaumul Khuruj (Hari Keluar) (Qaf : 50 : 42)
11. Yaumul Hasrah (Hari Penyesalan) (Maryam 19 :39)
12. Yaumul Tanad (Hari Panggil-Memanggil) (Al-Mukmin 40 : 32)
13. Yaumul Fashl (Hari Keputusan) (An-Naba’ 78 : 17)
14. As-Sa’ah (Waktu) (Al-Qamar 54 :1)
15. Al-Akhirah (Akhirat) (Al-A’la 87 : 16-17)
16. Al-Azifah (Peristiwa Dekat) (An-Najm 53 : 57)
17. At-Thammah (Mala Petaka Besar) (An-Nazi’at 79 : 34)
18. As-Shakhah (Tiupan Sangkakala Yang Kedua) 
19. Al-Ghasyiyah (Kejadian Yang Menyelubungi)
20. Al-Waqi’ah (Peristiwa Dahsyat)
21. Dan lain-lain.

Sedangkan istilah Al-Yaum Al-Akhir terdapat antara lain dalam surat Al-Baqarah ayat 177 :

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman keada Allah, hari Akhir, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab dan Nabi-Nabi…” (Al-Baqarah 2:177)


F. PROSES DAN PERISTIWA HARI AKHIR

Yang dimaksud dengan proses dan peristiwa Hari Akhir adalah kronologis peristiwa yang akan dilalui oleh umat manusia pada Hari Akhir nanti, mulai dari Kiamat sampai Pembalasan dengan surga atau neraka.

1. Alam Kubur
Yang dimaksud dengan alam kubur bukanlah hanya kuburan, tetapi alam yang dimasuki oleh setiap orang yang meninggal dunia. Alam kubur dikenal juga dengan sebutan Alam Barzakh, Barzakh artinya yang membatasi antara dua hal. Dalam hal ini Alam Barzakh adalah alam pembatas antara alam dunia dan alam akhirat.

Setelah seseorang memasuki alam kubur, dia akan ditanya oleh Malaikat Munkar dan Nakir tentang Tuhan, Agama dan Nabi-Nya. Orang yang beriman akan menjawab : Tuhanku Allah, Agamaku Islam dan Nabiku Muhammad SAW. Sedangkan orang yang tidak beriman atau orang yang ragu akan mengatakana tidak tahu, lalu dia akan disiksa. Yang menentukan bisa atau tidaknya seseorang menjawab pertanyaan Malaikat adalah iman dan amal shalehnya selama hidup di dunia. Oleh sebab itu tidak ada persiapan untuk menjawab pertanyaan itu, kecuali meningkatkan kualitas iman dan memperbanyak amal shaleh untuk mencari keridhaan Allah SWT.

Setiap orang yang lulus dalam “ujian” alam kubur akan merasakan kenikmatan, sebaliknya yang  tidak lulus akan merasakan azab dan penderitaan. Bagaimana bentuk dan teknis kenikmatan dan siksaan itu tidaklah perlu  diselidiki dan dibanding-bandingkan dengan apa yang didapat di dunia sekarang, karena tentu saja alam kubur yang ghaib, berbeda dengan alam dunia yang nyata. Kenikmatan dan siksaan itu dirasakan oleh roh dan badan sekaligus, bukan hanya roh semata. Sayid Sabiq mengutip pendapat Ibnul Qayyim sebagai berikut : “Umat salaf (dahulu) serta para imam-imamnya berpendapat bahwa jikalau seseorang manusia meninggal dunia, maka ia akan mendapat kenikmatan ataupun siksaan. Kedua macam keadaan yakni kenikmatan atau siksaan ini akan dirasakan oleh roh dan badannya juga. Roh itu sekalipun telah berpisah dengan tubuhnya akan tetapi dapat merasakan kenikmatan atau siksaan itu. Roh itu ada kalanya dapat berhubungan kembali dengan tubuhnya dan dengan demikian, maka tubuh bersama-sama dengan roh tadi akan sama-sama dapat merasakan kenikmatan atau siksaan tersebut.

Nash-nash Al-Qur’an dan Sunnah yang dijadikan dalil adanya pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir serta adanya kenikmatan dan siksaan di alam kubur adalah antara lain sebagai berikut :

a. Surah Ibrahim ayat 27
Artinya : “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat..” (Ibrahim 14:27)
Menurut Rasulullah SAW, al-qaulu as-tsabit  dalam ayat di atas adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad Rasulullah, yang  diberikan oleh seseorang muslim di alam kubur tatkala ditanya oleh Malaikat (HR.Bukhari dan Muslim).

b. Surah Al Mukmin ayat 45-46
Artinya : “…Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada Malaikat) : “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (Al-Mukmin 40: 45-46)
Dalam ayat di atas ada dua azab yang ditimpakan oleh Allah kepada Fir’aun dan kaumnya : pertama, dinampakkan neraka pada pagi dan petang ; kedua, dimasukkan ke dalam azab yang pertama, antara ma’thuf dan ma’thuf alaih  haruslah berbeda. Jika azab yang kedua dinyatakan setelah terjadinya kiamat, tentu azab yang pertama terjadi antara kematian dan kebangkitan yaitu azab kubur.

2. Kiamat
Kiamat pasti terjadi. Tapi tidak seorang pun yang tahu termasuk para Nabi dan Rasul kapan akan terjadi. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
Artinya : “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, kapankah terjadinya. Katakanlah : “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu hanya disisi Tuhanku ; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu datangnya selain Dia. Kiamat itu amat berat (bagi mahluk yang ada) di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak dating kepadamu melainkan dengan tiba-tiba..” (Al-A’raf :187)

Namun demikian, Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita beberapa tanda-tanda kiamat, ada yang disebut dengan kiamat kecil (kiamat sughra) dan ada yang disebut dengan kiamat besar (kiamat kubra). Kiamat kubra menunjukkan kiamat sudah sangat dekat sekali. Tanda-tanda datangnya hari akhir antara lain :

a. Kiamat Sughra
• Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum Muslim.
• Jumlah ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya banyak orang bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat.
• Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat luas.
• Mabuk-mabukan yang banyak dilakukan seolah bukan perbuatan yang diharamkan.
• Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang.
• Banyak wanita yang berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga sebaliknya.
• Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal serta maraknya praktek riba.
• Para orangtua menjadi budak dan diperlakukan sewenang-wenang oleh anak-anaknya.
• Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam.
• Sering terjadi bencana alam, pembunuhan, dan peperangan.
• Bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit, serta saling membanggakan keindahan masjid.

b. Kiamat Kubra
• Asap
Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.
• Dajjal
Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.
• Binatang melata di bumi
Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.
• Terbitnya matahari sebelah barat
• Turunnya Nabi Isa AS
Turunnya Nabi Isa. AS di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa AS akan menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW.
• Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satulagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum niscaya tidak akan tinggal walau pun setitik.
• Gerhana di jazirah Arab.
• Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.

Walaupun kedatangan kiamat itu masih dirahasiakan, namun sebagai orang yang beriman, kita harus mempercayainya dengan sepenuhnya. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman :
Artinya : “Dan sesungguhnya hari Kiamat itu pastilah dating, tak ada keraguan padanya; dan bahwanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (Q.S. Al-Hajj 22 :7)

Kiamat mulai terjadi ketika Malaikat Israfil meniup terompet yang pertama, maka hancurlah dunia dan seisinya.
Artinya : “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)” (Q.S. Az-Zumar 39 ; 67)

3. Kebangkitan
Setelah tiupan terompet Malaikat Israfil yang kedua dibangkitkanlah seluruh manusia dari kematiannya. Nyawa di kembalikan ke jasad masing-masing. Di samping itu dihidupkan pula jin, iblis dan Malaikat. Menurut sebagian ulama juga dihidupkan kembali beberapa macam binatang dan tumbuh-tumbuhan. Inilah yang disebut dengan al-ba’ats atau kebangkitan.

Pada waktu kebangkitan itu terjadi orang-orang kafir dan munafik berkata :
Artinya : “Aduh, celakalah kami! Siapakah yang mebangkitkan kami dari tempat tidur kami ?” (Yasin 36 :52)

Wajar kalau mereka kaget dan heran, karena memang waktu di dunia mereka sama sekali tidak percaya dengan adanya hari berbangkit. Mereka berkata :
Artinya : “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” (Q.S. Al-Jatsiyah 45 : 24)

4. Berkumpul di Mahsyar
Setelah kebangkitan, semua umat manusia akan berkumpul di padang Mahsyar menunggu perhitungan (hisab) amal perbuatan mereka di dunia. Pada waktu itu keadaan manusia akan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan amalannya di dunia. Rasulullah SAW menggambarkan perbedaan itu dalam sabdanya yang artinya :
Manusia itu akan dikumpulkan pada hari kiamat menjadi tiga golongan, segolongan berjalan, segolongan lagi berkendaraan dan segolongan lagi berjalan dengan mukanya. “Para sahabat bertanya : “Ya Rasulullah, bagaimanakah orang-orang itu dapat berjalan dengan mukanya ?” Beliau bersabda : “Bahwasanya Zat Yang Maha Kuasa menjalankan mereka di atas kakinya, tentu Maha Kuasa pula untuk menjalankan mereka dengan mukanya. Alangkah sukarnya mereka, sebab harus berjalan dengan menjaga mukanya dari tanah-tanah yang renjul dan banyak tanaman berduri” (HR Tirmizi).

Dalam banyak hadits diriwayatkan bahwa keadaan di padang mahsyar itu sangat sulit, sangat panas dan masing-masing mengurus dirinya sendiri. Semua cepat ingin terbebas dari situasi Mahsyar, ingin cepat-cepat dihisab dan diberi keputusan, apakah akan masuk surga atau masuk neraka. Pada saat itulah mereka datang minta syafa’at kepada para Nabi dan Rasul terdahulu, tapi semua menolak. Akhirnya mereka sampai kepada Rasulullah SAW, barulah beliau yang bersedia memintakan kepada Allah SWT agar segera diadakan putusan dan penetapan antar seluruh mahluk, agar mereka cepat terbebas dari kesengsaraan yang diderita di padang Mahsyar.

5. Perhitungan dan Penimbangan
Perhitungan akan dilaksanakan sesuai dengan isi “kitab” yang mencatat seluruh amalan seseorang di atas dunia. Cara menyerahkan kitab kepada masing-masing orang berbeda, ada yang menerima dari kanan dan depan, dan ada yang dari kiri dan belakang. Perbedaan tersebut mengisyaratkan perbedaan “nasib” nya di akhirat. Allah menjelaskan perbedaan tersebut :
Artinya : “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.” (Al-Insyiqaq 84 : 7-12).

Pada hari perhitungan itu mulut tidak bisa lagi memberikan jawaban yang tidak benar, karena seluruh tubuh akan menjadi saksi.

Kemudian setelah dilakukan perhitungan, dilakukan penimbangan. Siapa yang berat timbangan kebaikannya akan masuk surga, sedangkan siapa yang berat timbangan kejahatannya akan mudah masuk neraka. Pada hari itu tidak akan ada seorang pun yang dirugikan, penimbangan dilakukan dengan seadil-adilnya oleh Yang Maha Adil. Setelah hisab dan wazn (mizan) semua orang akan melalui as-shirath (jembatan) yang terbentang di atas neraka jahanam. Semua manusia tanpa terkecuali, termasuk para Nabi dan Rsul akan melalui jembatan tersebut. Siapa yang berjalan secara lurus (istiqamah) di jalan Allah di dunia (Islam), maka dia akan berjalan pula dengan lurus (selamat) melewati jembatan tersebut. Sulit dan mudahnya seseorang melewati jembatan itu tergantung kualitas amalannya.

6. Pembalasan
Setelah penimbangan dan melalui as-shirath maka setiap orang akan merasakan pembalasan dari Allah SWT sesuai dengan hasil penimbangannya. Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa siapa yang amal kebaikannya lebih berat dari amalan kejahatannya maka dia akan masuk langsung ke surga tanpa harus merasakan dulu siksaan Allah SWT di neraka. Sebaliknya siapa yang amal kejahatannya lebih banyak dari amal kebaikannya dia akan masuk neraka. Kalau dia orang yang beriman dan tidak mempersekutukan Allah SWT maka setelah masa hukumannya habis di neraka dia akan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga. Namun bagi orang kafir, ataupun orang-orang musyrik mereka akan kekal selamanya di neraka.

Macam-macam surga dan neraka :
a. Surga
• Surga Firdaus
Dijadikan dari emas yang merah. Dalam Al-Mukminun :1-11, dijelaskan bahwa surga ini untuk orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.
• Surga ‘And
Diciptakan dari intan putih. Penghuninya yaitu orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal saleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir:32-33), sabar, menginfakkan hartanya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar Ra’ad :22-23).
• Surga Naim
Dijadikan dari perak putih. Diperuntukkan bagi orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal saleh (Al Qalam : 34, Luqman : 8, Yunus : 9, dan Al-Haj : 56).
• Surga Ma’wa
Diciptakan dari jamrud hijau. Adalah tempat orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm:15), beramal saleh (As Sajdah : 19) serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsunya (An Naziat : 40-41).
• Surga Darussalam
Diciptakan dari Yakut merah. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah, serta beramal Saleh (Al An’am : 27).
• Surga Darul Muqamah
Diciptakan dari permata putih. Dihuni oleh orang-orang yang kuat iman Islamnya, banyak berbuat kebajikan, dan jarang berbuat kesalahan.
• Surga Al-Maqamul Amin
Diciptakan dari permata putih. Kediaman orang-orang yang bertakwa (Ad dukhan : 51).
• Surga Khuldi
Diciptakan dari marjan merah dan kuning. Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya (Al Furqaan:15).

b. Neraka
• Neraka Jahanam
Disediakan untuk para pengikut syaithan. Pengikut syaithan kebanyakan para wanita, mengapa demikian? karena dalam diri seorang wanita terdapat roh-roh syaithan. Syaithan bentuknya yaitu seperti: Ucapan para dukun, peramal & hawa nafsu.
• Neraka Syair
Disediakan untuk orang-orang kafir terhadap akherat (tidak percaya), juga untuk orang yang seneng bila mendapat rezeki dan marah ketika susah memperoleh rezeki.
• Neraka Shaqor
Disediakan untuk orang yang tidak melaksanakan sholat, tidak mau memberi makan orang miskin, tukang gossip.
• Neraka Jahim
Disediakan untuk mereka yang menyembah berhala, thagut (harta & tahta), juga untuk orang yang sesat.
• Neraka Hutommah
Disediakan untuk para pengumpat & pencela.
• Neraka Ladho
Disediakan untuk orang yang tidak beragama, menyimpan harta (kikir).
• Neraka Hawiyah
Disediakan untuk orang yang ringan kebaikannya.


G. HIKMAH BERIMAN KEPADA AKHIR

• Memperoleh ketentraman dan ketenangan.
• Memperoleh keyakinan bahwa Allah SWT akan membalas segala perbuatan manusia, baik maupun buruk.
• Berperilaku baik.
• Berani dalam membela kebenaran dan rela berkorban.
• Tidak iri terhadap kenikmatan orang lain.
• Terhindar dari sifat tamak, rakus dan kikir.
• Menjadi suatu pendorong atau motivasi untuk beramal sholeh. Karena setiap yang hidup itu pasti akan mati.
• Pandangan hidup menjadi optimis karena hidup itu adalah ladang pahala.
• Lebih berhati-hati lagi dalam berbuat agar tidak menjadi ranjau-ranjau dosa yang dapat menjatuhkan kita kedalam neraka.
• Memperkuat keyakinan kita akan kekuasaan Allah SWT yang Maha Kuasa.


I. KESIMPULAN

Hari akhir atau hari kiamat adalah hari binasanya atau hancurnya seluruh alam semesta. Iman kepada hari akhir berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa suatu saat alam semesta akan hancur dan manusia akan dibangkitkan dari kubur menuju alam akhirat yang akan kekal selamanya tanpa ada batas waktunya.

Beriman pada hari akhir rmerupakan rukun iman yang kelima oleh karena itu sebagai umat islam kita wajib mempercayai akan datangnya hari akhir tersebut. Beriman pada hari akhir mempunyai beberapa manfaat antara lain selalu bertindak hati-hati dan penuh pertimbangan, selalu berada dalam kebenaran, dan memanfaatkan waktu hidup untuk berlomba mencari kebaikan.


J. SARAN

• Sebagai umat muslim kita wajib mempercayai akan hari akhir.
• Harus selalu mengingat Allah dimana pun dan kapan pun kita berada karena kita tidak tahu kapan datangnya hari kiamat.
• Tidak meragukan apa-apa yang telah diberitakan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW tanpa mengurangi atau menambahnya.


K. DAFTAR PUSTAKA

http://mahadhir-ismail.blogspot.co.id/
Ilyas, Yunahar. 2013. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : LPPI
Drs.H. Mahmud Suyuti, Pendidikan agama islam, sahabat ilmu, kurikulum 1994
Anwar, Rosihan. 2008. Akidah Akhlak. Bandung : Pustaka Setia





Terimakasih,
Semoga Bermanfaat,
Wassalamualaikum wr. wb.
Previous
Next Post »